PERLAWANAN RAKYAT TORAJA MELAWAN BELANDA
DIBAWAH PIMPINAN “PONGTIKU”
PADA APRIL 1906 - JULI 1907
Serangan yang dilancarkan Belanda atas
beberapa krajaan besar di Sulawesi Selatan sangat mengkhawatirkan PONGTIKU dan sebagai langkah antisipasi
Pongtiku membangun beberapa benteng seperti pada bagian barat,arah Mamasa
dibangun tiga buah benteng yakni Lalik
Londong,Buntu Batu,dan Rinding Allo.sedangkan pada bagian timur,arah
Palopo dibangun tiga benteng,yaitu Buntu
Asu,Tondok Kaddo,dan Mamullu.
Perlawanan rakyat Toraja yang dipimpin
oleh Pongtiku melawan Belanda dimulai pada bulan Maret 1906 lewat Batu
Sitanduk,tidak ada perlawanan berarti yang dihadapi,mereka seterusnya menuju
Rantepao.
Pada bulan April 1906,pasukan Belanda
menghampiri markas Pongtiku.Dibawah pimpinan SARIRA pasukan Pongtiku melancarkan serangan terhadap pasukan
Belanda tersebut.dalam satu pertempuran yang terjadi di benteng Lalik Londong
diketahui bahwa pasukan Belanda itu terdiri dari dua kompi pasukan
infantri,yaitu kompi ke-4 dipimpin oleh Letnan
satu ENTHOPEN dan Letnan dua ENGELBERT VAN BOVERVOORDE dengan
kekuatan 78 senapan lengkap bayonet.kompi ke-3 dibawah pimpinan CATTENBURG yang berkekuatan 45 senapan
lengkap bayonet.selain itu terdapat pula pasukan mobile colone dari Garnisum
Batalion Celebes,Manado,dan Timor dengan kekuatan 38 senapan bayonet dan kurang
lebih 500 orang kuli sewaan.namun dengan perlengkapan dan kekuatan seperti
itu,Belanda tidak dapat dengan mudah mengalahkan pasukan Pongtiku yang bertahan
di Bemteng-Benteng pertahanan.Benteng gunung kaddo meskipun telah dikepung oleh
pasukan Belanda namun tidak dapat dengan mudah menguasainya,karena perlawanan
sengit yang dilancarkan pasukan Pongtiku.
Pada tanggal 25 Agustus 1906 sebanyak
400 pasukan belanda lengkap dengan bayonet,menuju ke benteng Rinding Allo
dengan berhasil menghancurkan dinding benteng tersebut dengan meriam.
Pongyiku pantang menyerah dan mengatakan
“MOKA ULUNGKU,MOKA LETTE’KU NAPORANTE TO
BUTA” yang artinya “kaki dan tanganku takkan sudi dijajah oleh orang Buta
(Belanda).dalam menghadapi Belanda,Pongtiku melaksanakan taktik gerilya,dia
berpindah-pindah dari satu kubu ke kubu lainnya dari gunung Kandora ke Rinding
Allo.Akhirnya pindah ke Lalik Londong.pada tanggal 07 Juli 1907 Ambo Dake yang
diutus oleh Puang Pandanan menemui Pongtiku di Gua Batu (tempat
persembunyiannya) namun diam-diam pasukan Belanda membuntuti dan menyergap
Pongtiku saat keluar dari Gua lalu kemudian dibawa ke Rantepao tiga hari
kemudian tepatnya pada tanggal 10 Juli 1907 Pongtiku ditembak mati oleh
pasukan Belanda di tepi sumgai Sa’dan di pinggiran kota Rantepao.sekarang
dibuat sebuah tugu peringatan pahlawan Pongtiku yang gagah berani melawan
Belanda.
Inilah gambar kuburan sekaligus monumen perjuangan pahlawan Pongtiku,di Pangala'
Sumber Tulisan :
v
Monumen
Mandala.2011.Dinas pendidikan dan kepariwisataan provinsi Sulawesi Selatan
v
v
1 komentar:
informasinya sangat membantu sekali
berita iran
Posting Komentar